Tuesday, April 2, 2013

Lima Bekal Pendidik Sukses




1.     Menyadari Allahlah pendidik yang sebenarnya – Agungkan Dia

-         Mendidik manusia mustahil dilakukan tanpa keterlibatan Allah SWT dalam memberi hidayah, karena pada hakikatnya manusia tidak tahu apa-apa kemudian Allah mengajari manusia apa yang tidak diketahuinya
-         Allah yang menciptakan manusia, Dia pula yang tahu karakter manusia yang diciptakan-Nya, dan Dia tahu pula bagaimana manusia itu dididik
-         Faktor doa menjadi sesuatu yang mutlak dilakukan oleh pendidik karena menyadari betapa kompleksnya permasalahan pribadi manusia dan betapa terbatasnya kemampuan pendidik dalam memahami manusia.
-         Tidak selayaknya seorang pendidik berbangga diri menepuk dada melihat keberhasilan anak yang dididiknya, karena sangat banyak kemungkinan yang menyebabkan keberhasilannya; bisa jadi karena ketulusan doa orang tuanya di tengah malam, karena bakat yang diberikan Allah padanya, karena makanannya yang terjamin halal, dan yang terutama adalah bimbingan Allah SWT kepadanya. Allahlah pendidik yang hebat, bukan kita. Agungkan Dia ketika melihat keberhasilan anak didik kita.
-         Teori-teori pendidikan hasil pemikiran manusia hendaknya selalu kita kritisi apabila tidak sesuai dengan dalil-dalil dari Al-Quran dan As-Sunnah

2.     Mensucikan diri

-         Nabi diutus Allah SWT adalah untuk mensucikan ummatnya, dan Nabi sendiri sebagai pendidik adalah sosok pribadi yang suci yang terbebas dari dosa (maksum).
-         Kesucian jiwa seorang pendidik sangat menentukan keberhasilan dalam pendidikan. Seorang pendidik harus selalu mensucikan niat, mensucikan proses , dan hasil pendidikannya.
-         Seorang pendidik juga dituntut untuk memiliki tauhid yang bersih jauh dari segala kesyirikan. Dan ini adalah pensucian diri yang paling utama.
-         Menegakkan shalat berjamaah, puasa, menjalankan sunnah-sunnah terutama shalat malam, baca Al-Quran, berdzikir akan mengantarkan kita memiliki jiwa yang suci.

3.     Menjauhi perbuatan dosa

-         Setiap perbuatan dosa akan mengantarkan pelakunya untuk melakukan dosa-dosa berikutnya, seorang pendidik tidak pantas bergelimang di dalamnya
-         Perbuatan-perbuatan dosa akan berakibat : lumpuhnya kekuatan jiwa, mendatangkan kesulitan, memandang baik sesuatu yang buruk, tertutupnya hati, lupa diri, memadamkan semangat, menghilangkan iman, melemahkan pikiran, menjauhkan berkah AllahSWT.

4.     Jangan berharap balasan yang lebih banyak dari pengorbanan kita

-         Jangan pamrih materi mengharapkan imbalan duniawi semata
-         Jangan riya’ (pamer keberhasilan)
-         Jangan isti’jal (tergesa-gesa ingin melihat hasilnya)
-         Jangan futur (putus asa)
-         Jangan ujub seolah keberhasilan yang kita lakukan karena kemampuan kita

5.     Sabar

-         Segala teori pendidikan yang kita pahami, betapapun banyaknya buku yang sudah kita baca, seringnya kita mengikuti seminar tentang pendidikan, semuanya tidak akan bisa diaplikasikan kalau kita tidak memiliki sikap sabar dalam arti mampu mengendalikan diri, memiliki ketahanan jiwa, tidak terpancing emosi, tekun,   tidak gampang mengeluh, lapang dada dalam mendidik.



No comments:

Post a Comment